Pergimu adalah Salahmu
Desiran debu menerka sajak rindu dalam kalbu.
Percikan air mensucikan seluruh keraguan.
Aliran darah yang mengalir di sela hiruk pikuk derasnya air seolah hilang tak berwarna.
Begitu racun datang,
Air suci, sajak rindu hancur melebur memecahkan kumpulan mozaik cinta yang terhampar bak altar suci.
Debu bertebaran mencari arti dari sebuah jati diri.
Jati diri dari sebuah rindu yang selama ini mengikat dan menyumbat seluruh aliran darah.
Seketika setelah rindu pergi, tak malah semi tapi justru mati.
Kepergiannya mengundang beribu tanya. Pertanyaan yang malah membuatku seolah menjadi bangkai.
Saraf otakku terputus, sinyal-sinyalnya pergi, mereka sudah tidak mau tau lagi tentang kehidupanku.
Dan semua itu karenamu !
Karenamu wahai manusia yang telah menghilangkan kepercayaanku.
Sudah puas ? Apa lagi sekarang ?!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar